Keinginan pergi ke air terjun coban warna memang sudah lama, namun karena belum ada waktu juga belum ada duit sampai terbawa mimpi kata orang jadi nafsu terpedam, setelah menabung bertahun-tahun bersama dengan teman 5 cowok minus cewek hik..hik sedih ! maka berangkatlah para jomblowan ini dengan hati yang ditegarkan menuju coban warna no woman ( menahan ) no cry kwk..kwk
Start dari singosari kota malang jam 07 perjalanan agak macet maklum hari minggu bertepatan tahun baru islam, sering berpapasan dengan arak arakan karnaval karena tradisi sebagian umat islam di indonesia menyambut tahun baru islam atau memperingati maulud nabi terutama di tempat wisata sering diadakan gunungan atau larungan kalau di pantai, misalnya di pantai ngliyep.
Setelah lolos dari jebakan macet karena karnaval, perjalanan tidak selalu lancar kabel kopling motor ane putus dan terhambat seringnya turun hujan sehingga berkali-kali berteduh di warung akhirnya jadi wisata kuliner ha..ha..habis sungkan masak numpang berteduh tidak membeli makan minum. Jam 11 sampailah di lokasi di kecamatan ampelgading dampit, disini kita bisa berwisata 3 in 1 satu jalan terdapat coban warna, coban ciblungan dan air terjun telaga biru.
Pertama ane ke coban ciblungan tidak ada tempat pembelian tiket, parkir motor di warung yang hanya satu disitu. Tempatnya sangat dekat 50 meter menurun sudah sampai ke air terjun, tempatnya sangat indah sejuk banyak bebatuan enak buat duduk berfoto ria, namun karena pas musim hujan airnya sangat deras dan keruh gagal deh keinginan ane untuk berendam.
Setelah puas berfoto ria langsung saja cabut ke coban warna, jalan kaki jalannya lumayan baik beraspal, setengah perjalanan datang kabar buruk membuyarkan semangat kami air terjun coban warna sementara ditutup karena ada pengunjung yang jatuh dari anak tangga yang keropos sehingga tewas.
Menurut pengelola wisata memang untuk melihat air terjun jalan satu-satunya harus naik tangga bambu total sepanjang 100 meter, pihak pengelola menyerahkan keputusan di pihak kami kalau tetap masih ingin mau masuk silahkan tidak dilarang asal resiko ditanggung sendiri. Mereka lepas tangan kalau terjadi musibah, kata mereka sekali ada anak tangga yang keropos lalu pengunjung jatuh dikawatirkan akan tewas seketika.
setelah mendengar penjelasan dari pihak pengelola dan warga, maka lenyaplah keinginan kami melihat keindahan coban warna yang pernah ane dengar dari teman yang pernah berkunjung disini, katanya airnya bisa berwarna hijau, biru dan kuning hiks..hiks menangis. Hilang juga keinginan masuk ke telaga biru meskipun tempatnya sangat dekat, mungkin hari ini ane memang masih belum beruntung tidak bisa melihat keindahan air terjun coban warna. Hanya satu obat penawarnya cari tempat kuliner lalu makan, makan dan makan sepuasnya.
Berikut sebagian dokumentasinya
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar