25/10/15
Festival Reog Ponorogo Melestarikan budaya Reog
Kalau mendengar kata reog ponorogo pasti bayangan kita orang berwajah seram, digjaya, jarang senyum dengan senjata tali kolornya.
Namun di jaman sekarang peran para warok, sudah bergeser, sekarang telah berganti beralih fungsi menjadi sebuah komunitas budaya. Jadi jangan heran kalau sekarang reog ponorogo bukan hanya di kota ponorogo saja, namun di kota kediri, madiun, malang juga ada perkumpulan ini.
Hal inilah yang akhirnya membuat komunitas reog ponorogo mengadakan tour keliling nusantara atau festival reog yang bertempat di lapangan randutelu kelurahan randuagung kecamatan singosari malang, dengan tujuan agar masyarakat tidak lupa akan keberadaannya sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Juga bertepatan memasuki bulan muharam atau bulan suro dalam kalender jawa.
Acara ini dibuka dengan penampilan pasukan singo barong maju bersama sama, disamping memperkenalkan diri mereka juga mempertunjukan kebolehan menari dengan membawa topeng berbentuk kepala singa bermahkota dari bulu merak.
Dengan beban sekitar 60 kg mahkota tersebut hanya dibawa dengan cara digigit dengan gigi, itupun bebannya masih bisa ditambah dengan dinaiki orang di atasnya, kemampuan ini mereka dapat dengan latihan yang sangat berat dengan cara spiritual berpuasa dan bertapa.
Kemudian dilanjutkan dengan tarian jathilan, tarian ini diperagakan oleh sekitar 9 laki laki dengan wajah dipoles warna merah sekujur tubuh berwarna hitam, mereka ini diibaratkan sebagai singa, sebelum mereka menunjukan kebolehan kanuragan mereka menampilkan beberapa tarian atau jathilan yang menceritakan ketangkasan prajuritnya.
Kemudian tampil penari perempuan naik kuda lumping, kalau dulu penarinya laki laki berperan sebagai wanita, namun sekarang penarinya wanita beneran.
Biasanya ditengah acara ada bujang ganong yaitu sekelompok anak kecil menari dengan lucu, namun kali ini tidak terlihat. Sesuai dengan perkembangan jaman pertunjukan reog ponorogo tidak baku lagi, agar disukai penonton mereka membawakan dengan diselilingi adegan lucu, seperti saat menginjak beling atau kaca kadang mereka berpura pura ketakutan, lari namun oleh temannya dipaksa juga. Bisa juga diselingi dengan biduanita dangdut.
Selain reog ponorogo singo arjuno putro, juga terlibat singo budoyo sangen madiun, reog eksotika ponorogo dan para reog sejatim juga turut memeriahkan acara ini.
Namanya juga reog disamping menampilkan tari tarian khas reog, tidak lupa juga unjuk kebolehan berjalan dan tidur di atas beling atau kaca, disiram air panas, diseret mobil dan lain lainnya.
Semoga bermanfaat.
Berikut cuplikannya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar